Sejarah Berdirinya Candi Muara Takus
Candi
Muara Takus merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terdapat
di kecamatan XIII Koto Kampar.Muara Takus ini jaraknya lebih kurang 150
kilometer dari kota Pekanbaru tempat saya tinggal.
Candi
Muara Takus merupakan candi terbesar di Sumatera. Stupa candi ini
tidak lazim seperti candi aliran Budha lainnya. Umumnya Stupa candi -
candi Budha berbentuk lonceng duduk. Lokasi wisata ini terletak sekitar
135 km dari kota Pekanbaru.
Kompleks
candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Sementara candi
itu sendiri berukuran 7 x 7 meter. Di luar areal kompleks, terdapat
pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi
kompleks ini sampai ke pinggir sungai Kampar Kanan.
ASAL MUASAL NAMA MUARA TAKUS
Muara
Takus berasal dari nama sebuah anak sungai yang bermuara ke Batang
Kampar Kanan. Menurut Duta Besar Singapura yang pernah berkunjung k
Muara Takus pada tahun 1977 menyatakan bahwa Muara takus terdiri dari
dua kata yaitu "Muara" dan "Takus", menurut pendapatnya "Muara" berarti
tempat dimana sebuah sungai mengakhiri alirannya ke laut atau sungai
yang lebih besar, sedangkan "Takus" berasal dari Bahasa China yang
artinya : TA = besar, KU = Tua, SE = Candi. Jadi arti keseluruhannya
adalah Candi Tua yang besar yang terletak di Muara Sungai
Candi
Muara Takus merupakan candi penganut agama Buddha. Ada yang
berpendapat bahwa candi ini peninggalan agama Buddha yang datang dari
India karena bentuknya mirip dengan Candi Acoka yang ada di India. Namun
ada pula yang berpendapat bahwa ini merupakan peninggalan Kerajaan
Sriwijaya.
Komplek
Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang
berbentuk candi di Riau. Sejumlah literatur menyebutkan, Muara Takus
berasal dari kata Muara dan Takus. Takus berasal dari bahasa Cina,
yakni Ta Ku Se, artinya Candi Tua.
Seperti
umumnya candi, komplek Muara Takus berada di dekat aliran sungai. Ia
terletak di tepian Sungai Kampar Kanan. Candi Muara Takus tidak punya
relief sama sekali pada dinding-dindingnya. Hanya menggambarkan seni
bangunan bertingkat dari bata dengan irama timbul tenggelam. Membentuk
komposisi artistik dan anggun.
Candi Muara Takus
merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah berbentuk candi di
Riau. Candi Budhis ini merupakan bukti historis bahwa agama Budha
pernah berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun
demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti,
kapan candi ini didirikan. Sebagian mengatakan abad kesebelas, ada yang
mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan
sebagainya.
SEJARAH CANDI MUARA TAKUS
Candi
Muara Takus ditemukan pada tahun 1860 oleh Cornet De Groot, hasil
penemuannya dituangkan dalam sebuah tulisan yang berjudul "KOTO CANDI",
tulisan tersebut dimuat dalam "Tijdschrift voor Indische Taal, Land en
Volkenkunde".
kemudian
setelah ditemukannya Candi Muara Takus dan setelah literatur dari
Cornet De Groot dipublikasikan banyak peneliti dari luar negeri yang
melakukan penelitian mengenai Muara Takus diantaranya ada G DU RUY VAN
BEST HOLLE, W.P. GRONEVELD, R.D.M VERBEEK dan E.TH. VAN DELDEN, J.W.
YZERMAN, DR. F.M. SCHNITGER, BOSCH, BENET KEMPERS dan lain lain dan
sebagian besar dari hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa
sesunggugnya Sriwijaya berada di Muara Takus dan bukan berada di
Sumatera Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar